A. Landasan Teori
Akar (Root) adalah organ
multiseluler yang menumbuhkan tumbuhan vascular ke dalam tanah, mengabsorpsinya
mineral dan air, dan seringkali menyimpan karbohidrat. Sebagian besar eudikotil
dan gimnosperma memiliki system akar tunggang (taproot system), yang terdiri dari satu akar vertikal utama, yaitu akar
tunggang yang sedang berkembang dari akar embrionik. Akar tunggang memunculkan
akar lateral yang di sebut angiospermae, akar tunggang menyimpan gula dan pati
yang di kosumsi oleh tumbuhan selama perbungaan dan pembetukan buah. Oleh
karena itu, akar tanaman pangan seperti wortel, lobak,dan bibit di panen
sebelum berbunga. System akar tunggang biasanya menembus tanah hinggal ke dalam
dan ter adaptasi dengan baik pada kondisi tanah dalam dengan air tanah yang
jauh dari permukaan. (Caampbell,2008: )
Akar adalah bagian pokok yang nomer
tiga (disamping batang dan
daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya
mempunyai sifat-sifat berikut :
a. Merupakan
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah, dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan
cahaya (phototrop),
b. Tidak
berbuku –buku, juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik
maupun bagian-bagian lainnya,
c. Warna
tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan,
d. Tumbuh
terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhan nya masih kalah jika
dibandingkan dengan batang,
e. Bentuknya
sering kali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah (Tjitrosoepomo,
2005: 91)
Akar tumbuhan menyerap air dan berbagai mineral seperti
nitrogen, fosfor, besi, kalsium dan kalium dari dalam tanah. Zat-zat ini sangat
penting dalam proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Perjalanan dari akar
menuju daun, tempat makanan dimasak, bisa memakan waktu lama. Tumbuhan
mempunyai jaringan vaskuler untuk mengalirkan air dan sari makanan. Air yang
mengandung larutan mineral masuk melalui rambut-rambut halus di dekat ujung
akar. Dari sini air mengalir melalui sel-sel sampai ke jaringan xylem yang tersusun
dari pembuluh-pembuluh yang didukung oleh serat tipis. Pembuluh ini mengalirkan
air ke atas sampai ke daun (Sambodo 1996: 8).
Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk:
a.
Memperkuat
berdirinya tumbuhan
b.
Untuk menyerapy air
dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah
c.
Mengangkut air dan
zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
d.
Kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan makanan (Tjitrosoepomo,
2005: 91).
Pada
akar umumnya dapat di beda bedakan bagian bagian berikut:
a. Leher
akar atau pangkar akar (Collum),
yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang
b. Ujung
akar (Apex Radicis), bagian akar yang
paling muda terdiri atas jaringan jaringan yang masih dapat menggandakan
pertumbuhan
c. Batang
akar (Corpus Radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya
d. Cabang
cabang akar (Radix Laterlaris), yaitu
bagian bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi
keluar dari akar pokok, dan masing masing dapat menggadakan percabangan lagi
e. Serabut
akar (Fibrilla Radicalis), cabang
cabang akar yang halus halus berbentuk serabut
f. Rambut-rambut
akar atau bulu-bulu akar (pillus radicalis), yaitu bagian akar yang
sesungguhnya hanyalah akar merupakan penonjollan sel-sel kulit luar akar yang
panjang.
g. Tudung
akar (calyptra), yaitu bagian akar
yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi
ujung akar yang masih muda dan lemah (Tjitrosoepomo, 2005: 91).
Sewaktu tumbuhan masih kecil , yaitu dalam bentuk lembaga
di dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan di sebut akar lembaga (Radicula). Pada perkembangan
lanjutannya, kalau biji mula berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar
lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya
di bedakan menjadi dua macam sistem perkarakaran:
a.
Sistem akar
tunggang, jika akar lembaga terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
menjadi yang lebih kecil.akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar
tunggang (Radix primaria). Susuan
akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji
telanjang (Gymnospermae).
b.
Sistem akar
serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau
kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar
yang asli di namakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu
dinamakan akar serabut (Radix adventicia)
(Tjitrosoepomo, 2005: 92-93).
Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat
dibedakan dalam:
a.
Akar tunggang yang
tidak bercabang dan sedikit bercabang, jika ada cabang-cabangnya biasanya
cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut. Misalnya
:
1).
Berbentuk seperti tombak (fusiformis),
pangkalnyanya besar meruncing keujung dengan serabut-serabut sebagai
percabangan. Contoh tanaman lobak.
2).
Berbentuk seperti gasing (Napiformis),
pangkal akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung
yang sempit meruncing. Contohnya tanaman bengkuang.
3).
Berbentuk seperti benang (filiformis),
jika akar tunggang kecil panjang contoh akar serabut saja dan juga sedikit
sekali bercabang seperti pada kratok (Phaseolus
lunatus L.)
b.
Akar tunggang yang
bercabang (ramosus). Akar tunggang
ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang-cabang banyak,
dan cabang-cabangnya bercabang lagi (Tjitrosoepomo,
2005: 93-94).
Akar dengan fungsi khusus pada umumnya akar tumbuh3 di
dalam tanah dan menuju kepusat bumi. Dalam kondisi tertentu sebagai bentuk
adaptasinya terhadap lingkungan, beberapa jenis tumbuhan memiliki akar-akar
yang mempunyai sifat dan tugas khusus
misalnya:
a.
Akar udara atau
akar gantung (Radix aereus)
Akar
udara di sebut juga akar gantung yang keluar dari bagian-bagian di atas tanah.
Biasanya mengantung ke udara dan tumbuh di atas tanah, bergantung kepada
tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat mencapai panjang sampai
30 m. selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan
zat gas dari udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun
udara dan air setelah mencapai tanah. Akar udara dapat di temukan pada beringin
(Ficus benjamina).
b.
Akar penggerek (haustorium)
Akar
penggerek di sebut juga akar penghisap. Akar ini merupakan akar-akar yang
terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Akar ini berfungsi untuk
menyerap air atau makan dari inangnya. Akar penggerek dapat di temukan pada
benalu (Loranthus).
c.
Akar pelekat (Radix adligans)
Merupakan
akar-akar dari buku buku batang tumbuhan memanjat. Akar pelekat berfungsi untuk
menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada sirih (Piper betle).
d.
Akar pembelit (Cirrhus radicalis)
Akar
pembelit berfungsi untuk memanjat, tetapi tanpa memeluk penunjangnya. Contoh
akar pembelit dapat di temukan pada panili (Vanilla
planifolia) (Rosanti, 2013: 12-13).
e.
Akar nafas (Peneumatophora)
Cabang-cabang
akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul pada permukaan tanah atau
air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang atau celah untuk jalan masuknya udara,
misalnya pada kayu api (Avicennia).
f.
Akar tunjang yaitu
akar akar yang tumbuh dari bagian bawah batang kesegala arah dan seakan akan
menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai
akar demikian terdapat di atas tanah atau air. Misalnya pohon pandan (Pandanus tectorius Sol.).
g.
Akar lutut
Bagian
akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk kedalam tanah sehingga
membentuk bagian gambaran yang membentuk gambaran seperti lutut yang di
bengkokan. Misalnya pada pohon tanjang (Bruguiera
parvifolia)
h.
Akar banir
Akar berbentuk
seperti papan-papan yang di letakan miring untuk memperkokoh berdirinya batang
pohon yang tinggi besar misalnya pada sukun (Arteocarpus communis G. Forst.) (Tjitrosoepomo,
2005: 96-98).
B. Alat
dan Bahan
No
|
Alat
|
No
|
Bahan
|
1
|
Buku
gambar
|
1
|
Tanaman
kacang tanah
|
2
|
Pensil
warna
|
2
|
Pohon flamboyan
|
3
|
Mistar
|
3
|
Tanaman tali putri
|
4
|
Penghapus
|
4
|
Tanaman singkong
|
5
|
Tanaman bengkuang
|
||
6
|
Tanaman wortel
|
||
7
|
Tanaman lobak
|
||
8
|
Pohon benalu
|
||
9
|
Pohon beringin
|
||
10
|
Tanaman sirih
|
||
11
|
Tanaman talas sobek
|
||
12
|
Tanaman pandan
|
||
13
|
Pohon mangga
|
||
14
|
Rumput teki
|
C. Langkah
Kerja
D.
Hasil Pengamatan
Tabel 1.
No
|
Dokumentasi
|
Literatur
|
Klasifikasi
|
1
|
Tipe akar : akar serabut
|
23 Oktober 2016 22:21 WIB
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Nama
Indonesia: Rumput teki
Nama daerah:
Rumput teki
Nama ilmiah :
Cyperus rotundus L.
|
2
|
Tipe akar : akar tunggang
|
24 Oktober 2016 00:35 WIB
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dictyoledonae
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica
Nama
Indonesia : pohon mangga
Nama daerah :
buah
Nama ilmiah :
Mangifera indica
|
3
|
Tipe akar : akar tombak
|
18 Oktober 2016 21:18 WIB
|
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae
Genus : Raphanus
Spesies : Raphanus sativus var. hortensis
Nama
Indonesia : Lobak
Nama daerah :
Lobak
Nama ilmiah :
Raphanus sativus var. hortensis
|
4
|
Tipe akar : akar umbi
|
AAAAAAAABmQ/pq8VgQuoHCw/
s1600/manfaat-singkong-lezat.jpg
23 Oktober 2016 22:35 WIB
|
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculeta
crantz
Nama indonesia: Singkong
Nama daerah : Singkong
Nama ilmiah : Manihot esculeta
crantz
|
5
|
Tipe akar : akar pelekat
|
19 Oktober 2016 20:36 WIB
|
Kingdom:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Class:
Magnoliopsida
Ordo: Piperales
Famili:
Piperaceae
Genus: Piper
Species: Piper
ornatum
Nama Indonesia : Sirih merah
Nama daerah : Seureuh
Nama ilmiah :
Piper ornatum
|
6
|
Tipe akar : akar tombak
|
23 Oktober 2016 23:21 WIB
|
Nama
Indonesia : Wortel
Nama daerah :
Wortel
Nama ilmiah : Daucus carota L.
|
7
|
Tipe akar : akar tunjang
|
19 Oktober 2016 17:44 WIB
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Pandanales Famili: Pandanaceae Genus: Pandanus Spesies: Pandanus amaryllifolius
Nama Indonesia : Pandan
Nama daerah : Pandan
Nama daerah : Pandanus
amaryllifolius
|
8
|
Tipe akar : akar gasing
|
23 Oktober 2016 23:02 WIB
|
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classi : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Familia
: Chenopohiceae
Genus : Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus erosus
Nama Indonesia : Bengkuang
Nama daerah : Bengkoang
Nama ilmiah : Pachyrrhizus erosus
|
9
|
Tipe akar : akar gantung
|
23 Oktober 2016 23: 53 WIB
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus benjamin L.
Nama Indonesia : Beringin
Nama daerah : caringin
Nama ilmiah : Ficus
benjamin
|
10
|
19 Oktober 2016 17:13 WIB
|
Kingdom:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Classi: Magnoliopsida
Ordo:
Santales
Famili:
Lorantaceae
Genus: Lorantus
Species: Lorantus sp.
Nama Indonesia: Benalu
Nama daerah: Benalu
Nama ilmiah: Lorantus sp.
|
|
11
|
Tipe akar : akar banir
|
24 Oktober 2016
00:17 WIB
|
Kingdom: Plantae
Divisi : Trachaeophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Delonix
Spesies : Delonix regia
Nama Indonesia : Flamboyan
Nama daerah : Flamboyan
Nama ilmiah : Delonix
regia
|
12
|
Tipe akar : akar tunjang
|
Sumber : halaman depan Ushulludin UIN Bandung
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arismotales
Famili : Araceae
Genus : Philodedron
Spesies : Philodendron
bipinnatifidhum
Nama Indonesia : talas sobek
Nama daerah : talas soek
Nama ilmiah : Philodendron bipinnatifidhum
|
13
|
Tipe akar : akar penghisap
|
24 Oktober 2016 00:20 WIB
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Cuscusa
Spesies : Cuscusa sp.
Nama Indonesia : tali putri
Nama daerah : sangga langit
Nama ilmiah : Cuscusa
sp.
|
14
|
24 OKtober 2016 00:24 WIB
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabacae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogea L.
Nama Indonesia : Kacang tanah
Nama daerah : Suuk
Nama ilmiah : Arachis hypogea L.
|
Tabel 2.
No
|
Nama
Tumbuhan
|
Jenis Akar
|
1
|
Pandan (Pandanus amaryllifolius)
|
Akar tunjang
|
2
|
Pohon mangga (Mangifera indica)
|
Akar tunggang
|
3
|
Bengkuang (pachyrrizhus erosus)
|
Akar gasing
|
4
|
Wortel (Daucus carota)
|
Akar tombak
|
5
|
Lobak (Raphanus sativus ver. hortensis)
|
Akar tombak
|
6
|
Kacang tanah (Arachis hypogeae)
|
Akar simbiotik
|
7
|
Singkong (Manihot esculenta)
|
Akar umbi
|
8
|
Rumput teki (Ciperus rofundus)
|
Akar serabut
|
9
|
Sirih merah (Piper ornatum)
|
Akar pelekat
|
10
|
Pohon Beringin (Ficus benjamin)
|
Akar gantung
|
11
|
Benalu (Larantus sp.)
|
Akar penghisap
|
12
|
Flamboyan (Delonix regia)
|
Akar banir
|
13
|
Talas sobek (Philodendron bipinnatifidhum)
|
Akar tunjang
|
14
|
Tali putri (Cuscusa sp.)
|
Akar penghisap
|
E.
Pembahasan
1.
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius)
Berdasarkan hasil pengamatan, pandan wangi memiliki
modifikasi akar tunjang karena akar-akar
yang tumbuh dari bagian bawah batang kesegala arah dan seakan akan menunjang
batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar
demikian terdapat di atas tanah atau air (Tjitrosoepomo,
2005: 98).
2.
Pohon mangga (Mangifera indica)
Berdasarkan hasil pengamatan, pohon mangga memiliki tipe akar tunggang
karena akar lembaga terus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar
lembaga (Tjitrosoepomo, 2005: 92).
3.
Bengkuang (pachyrrizhus erosus)
Berdasarkan
hasil pengamatan, bengkuang memiliki tipe akar tunggang karena akarnya yang
berasal dari akar lembaga. Akarnya ini berbentuk seperti gasing yang kemudian
disebut sebagai akar gasing. Dinamakan akar gasing karena berbentuk seperti gasing (Napiformis), pangkal
akar besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang
sempit meruncing (Tjitrosoepomo, 2005: 93).
Akar
bengkuang mengalami modifikasi menjadi umbi batang yang berfungsi sebagai
tempat penimbunan cadangan makanan. Akar bengkuang dapat dikonsumsi dan
dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik serta dimanfaatkan sebagai obat
tradisional.
4.
Wortel (Daucus carota)
Berdasarkan
hasil pengamatan, wortel merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang.
Wortel memiliki akar berbentuk tombak fusiformis),
pangkalnyanya besar meruncing keujung dengan serabut-serabut sebagai
percabangan (Tjitrosoepomo, 2005: 93). Akar wortel merupakan modifikasi
dari umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan.
Pada dasarnya Wortel
memiliki akar tunggang dan serabut. Namun dalam pertumbuhannya, akar tunggang
akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi mejadi tempat penyimpanan makanan
sehingga bentuk akar akan berubah menjadi besar, bulat dan memanjang dengan
diameter 6 cm dan panjang 30 cm, tergantung
varietasnya. Akar tunggang yang membesar inilah yang disebut akar tombak.
5.
Lobak (Raphanus sativus ver. hortensis)
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman lombok memiliki sistem perakaran tunggang. Perakaran tanaman ini terdiri atas akar tunggang yang berbentuk seperti tombak (fusiformis), pangkalnyanya
besar meruncing keujung dengan serabut-serabut sebagai percabangan (Tjitrosoepomo,
2005: 93). Tumbuh terus ke
bawah, bercabang dan cabangnya bercabang-cabang lagi. Bagian-bagian akar yaitu
leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, dan rambut-rambut akar dan
tudung akar. Perakaran
tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik pada tanah yang gembur. Biasanya di
akar terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa
mikroorganisme.
6.
Kacang tanah (Arachis hypogeae)
Berdasarkan hasil pengamatan, kacang tanah memiliki sistem perakaran akar
tunggang karena akar lembaga terus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi yang lebih kecil. Akar pokok
yang berasal dari akar lembaga (Tjitrosoepomo, 2005: 92). Dengan modifikasi akar simbiotik.
Kacang tanah memiliki sifat batang berkayu, bentuk batang bulat, dan arah
pertumbuhan batang tegak.
7.
Singkong (Manihot esculenta)
Berdasarkan hasil pengamatan, Singkong
merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi
menjadi umbi akar. Umbi berbentuk bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan,
merupakan tempat penimbunan makanan seperti rimpang. Umbi akar adalah umbi yang
merupakan modifikasi akar.
8.
Rumput teki (Ciperus rofundus)
Berdasarkan
hasil pengamatan, rumput teki memiliki tipe akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya
mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang. Akar akar ini karena bukan berasal dari
calon akar yang asli di namakan akar liar, bentuknya seperti serabut. (Tjitrosoepomo,
2005: 93).
Akar ini
mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas. Akar rumput teki
memiliki banyak percabangan, memiliki banyak anak cabang akar, dan memiliki
rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam
tanah.
9.
Sirih merah (Piper ornatum)
Berdasarkan
hasil pengamatan, sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran
serabut, yaitu jika akar lembaga dalam
perkembangan selanjutnya mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang
kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar akar ini
karena bukan berasal dari calon akar yang asli di namakan akar liar, bentuknya
seperti serabut (Tjitrosoepomo, 2005: 93).
Akar
tanaman sirih terdiri dari batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar
serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Tanaman sirih modifikasi akar pelekat yang merupakan akar-akar dari buku buku batang tumbuhan
memanjat. Akar pelekat berfungsi untuk menempel pada penunjangnya saja
(Rosanti, 2013: 13).
10. Pohon Beringin (Ficus
benjamin)
Berdasarkan hasil pengamatan, pohon beringin merupakan
tumbuhan yang
memiliki perakaran tunggang dengan modifikasi akar gantung atau akar udara
karena akarnya yang keluar dari bagian-bagian di atas tanah. Biasanya
mengantung ke udara dan tumbuh di atas tanah, bergantung kepada tingginya
tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat mencapai panjang sampai 30 m.
selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas
dari udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun udara dan
air setelah mencapai tanah (Rosanti, 2013: 12).
11. Benalu (Larantus
sp.)
Berdasarkan
hasil pengamatan, benalu
merupakan tumbuhan yang memiliki akar
tunggang dan memiliki modifikasi akar penggerek atau
akar pengisap (Houstorium). Akar
ini merupakan akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit.
Akar ini berfungsi untuk menyerap air atau makan dari inangnya.
Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat
pada cabang inangnya. Akar ini bersifat
merugikan, karena dapat membunuh inang yang ditempati (Rosanti, 2013: 13).
12. Flamboyan (Delonix
regia)
Berdasarkan
hasil pengamatan, flamboyan memiliki
modifikasi akar banir karena untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang
tinggi besar. Akar ini berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring (Tjitrosoepomo,
2005: 98).
13. Talas sobek (Philodendron
bipinnatifidhum)
Berdasarkan
hasil pengamatan, talas sobek
memiliki modifikasi akar tunjang karena akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah
batang kesegala arah dan seakan akan menunjang batang ini jangan sampai rebah.
Karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian terdapat di atas tanah atau
air (Tjitrosoepomo, 2005: 98). Talas sobek terdapat di atas tanah.
14. Tali putri (Cuscusa
sp.)
Berdasarkan hasil pengamatan, tali putri adalah tumbuhan
yang memiliki modifikasi akar pengisap (Houstorium). Karena
akar-akar tali putri yang terdapat pada tumbuhan lain, tali putri hidup sebagai
parasit. Akar tanaman ini berfungsi untuk menyerap air atau makan dari
inangnya. Akar penghisap pada tumbuhan ini nampak
pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya. Akar ini bersifat merugikan,
karena dapat membunuh inang yang ditempati
(Rosanti, 2013: 13).
F. Kesimpulan
F. Kesimpulan
1. Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari
struktur organ tumbuhan baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun
bijinya.
2. Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk
menyerap air dan unsur-unsur hara serta untuk menompang tegaknya tumbuhan.
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Daun merupakan bagian
vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat berlangsung.
Setelah melakukan praktikum morfologi tumbuhan,maka dapat disimpulkan
bahwa, setiap tanaman pasti mempunyai sistem perakaran yang beragam. Keragaman
sistem perakaran berhubungan dengan jenis tanaman tersebut. Diantanya :
1.
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) memiliki
modifikasi akar tunjang.
2.
Pohon mangga (Mangifera indica) memiliki
sistem perakaran tunggang.
3.
Bengkuang (pachyrrizhus erosus) memiliki perakaran tunggang yang
berbentuk gasing, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar, pangkal akar
dan ujung akar.
4.
Wortel (Daucus carota) memiliki perakaran tunggang yang
berbentuk tombak, memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang
akar.
5.
Lobak (Raphanus sativus ver. hortensis) memiliki perakaran tunggang yang
berbentuk tombak, memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang
akar.
6.
Kacang tanah (Arachis hypogeae) perakaran merupakan
modifikasi akar simbiotik.
7.
Singkong (Manihot esculenta) perakaran serabut dan merupakan
modifikasi akar umbi yang
merupakan tempat menyimpan cadangan makanan.
8.
Rumput teki (Ciperus rofundus) memiliki sistem
perakaran serabut.
9.
Sirih merah (Piper ornatum) memiliki perakaran serabut dan
merupakan modifikasi akar pelekat, memiliki batang akar, cabang akar dan
serabut akar.
10. Pohon Beringin (Ficus
benjamin) memiliki perakaran modifikasi akar gantung, akar ini dapat
menolong menyerap air dan zat gas dari udara.
11. Benalu (Larantus
sp.) merupakan
modifikasi dari akar penggerek atau akar penghisap yang merugikan
inangnya.
12. Flamboyan (Delonix
regia) memiliki perakaran modifikasi akar banir, untuk memperkokoh berdirinya
batang pohon yang tinggi besar.
13. Talas sobek (Philodendron
bipinnatifidhum) memiliki modifikasi akar tunjang untuk menunjang batang
ini agar tidak sampai rebah.
14.
Tali putri (Cuscusa sp.) modifikasi akar penghisap
yang merupakan parasit
sejati akar
hisapnya digunakan
untuk mengisap semua makanan dari inangnya.
G.
Saran
Sebelum
memulai praktikum usahakan untuk memahami materi yang dipraktekan agar pada
saat praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa menghambat kegiatan
praktikum tersebut.
H. Daftar Pustaka
H. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A., dkk.2008.Biology jilid 2.Jakarta:Erlangga
Rosanti, Dewi.2013.Morfologi
Tumbuhan.Jakarta:Erlangga.
Sambodo,
J. 1996. Kehidupan Tumbuhan.Jakarta: PT. Gramedia.
Tjitrosoepomo, Gembong.2005.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah Mada University